Beranda > Amanat, Celotehan, Hikmah, Supranatural, Ziarah > Ziarah kepada Orang Shaleh

Ziarah kepada Orang Shaleh

Abu Hanifah Mosque in baghdad, 1900

Masjid Imam Abu Hanifah, Baghdad Image via Wikipedia

Oleh: Santri Buntet

Ziarah itu membuat orang semakin menajamkan fikir, ruhani dan juga kesadaran akan pergantian kehidupan. Karenanya, ziarah tidak bisa lepas dari sisi kesadaran itu. Sementara orang-orang saleh adalah tokoh yang dihormati dari sisi akhlak, karya dan juga kedalaman rohaninya. Karenanya, orang yang berziarah kepada orang shaleh tidak lain adalah silaturahmi atau membuat link sehingga koneksi antara mati dan hidup menyambung dengan sempurna.

Di saat lain, kehidupan manusia sekarang ini penuh dengan tantangan dan juga harapan. Terkadang “modal kehidupan”  menipis karena terus bergesekan dengan gempuran berbagai macam lalu lintas budaya. Kemacetan di mana-mana, begitu pula kemacetan akal fikir, ruhani dan juga kesadaran beragama ikut terkena imbasnya. Salah satu cara yang bisa memberikan ketajaman kembali adalah kesadaran kepada sosok yang telah membawa dampak luar biasa bagi masyarakat. Mereka adalah Ulama, orang Shaleh, para Nabi dan juga orang-orang shaleh.

Sebait ungkapan bijak bahkan memberi dukungan kepada para peziarah semisal kalimat ini:

اذا ضاقت عليكم الامور فعليكم بأهل القبور

“Apabila kalian mengalami kesulitan dalam perkara kehidupan, maka hendaklah kalian menziarahi kubur orang shalih.”

Dalam ungkapan lain, apabila anda mengalami kesulitan hidup, maka mendekatlan kepada Allah. Itulah yang semestinya, namun kenapa ungkapan di atas muncul? tidak lain karena orang-orang shaleh merupakan sosok yang dekat dengan Allah, dan memang kita diperintahkan untuk terus berdekat-dekat dengan orang shaleh.

Sebagaimana dalam Al Quran Allah swt berfirman,…

Tunggu yah ayatnya, masih dicari…

Kebiasaan Imam Syafi’i Berziarah

Menurut penelurusan kitab oleh kawan saya, Didin Banjar Imam adz-dzahabi dalam siyaru a’laaminnubalaa ketika menceritakan ttg Syaikh Hamdzan Abu fadhal beliau berkata: وقبره يزار، ويتبرك به ” bahwa kubur syaikh Hamdzan ini, sering diziarahi dan ditabarruki orang” tanpa ada pengingkaran sama sekali dari adz-dzahabi. Imam azd-dzahabi dengan ketinggian ilmunya juga membolehkan tabarruk dengan orang shalih yg sudah wafat.

أخبرنا القاضي أبو عبد الله الحسين بن علي بن محمد الصيمري قال أنبأنا عمر بن إبراهيم قال نبأنا علي بن ميمون قال: سمعت الشافعي يقول: إني لأتبرك بأبي حنيفة وأجيء إلى قبره في كل يوم يعني زائراً فإذا عرضت لي حاجة صليت ركعتين وجئت إلى قبره وسألت الله تعالى الحاجة عنده فما تبعد عني حتى تقضى

Taarikh Baghdad menulis,  Imam Syafi’i berkata, sering sekali aku bertabarruk dengan Abu Hanifah, dan aku mendatangi ziarah kuburnya setiap hari. Jika aku punya hajat, maka aku sholat dua rakaat dan AKU DATANG KE KUBURNYA DAN AKU MINTA KEPADA ALLAH DI KUBURNYA ITU, maka tidak lama, hajatku pun terkabul.

Begitulah berziarah memberikan manfaat bukan saja pada rihani tetapi kepada perubahan niiai-nilai kehipan. Bukan saja bagi yang meninggal karena didoakan oleh para peziarah, namun juga bagi peziarah membawa manfaat dari para peziarah.

Sudahkah Anda berziarah?

wallahu a’lam.

Kurtubi

  1. Belum ada komentar.
  1. 28 Maret, 2011 pukul 10:17 am

Tinggalkan komentar